Kamis, 2 October 2008
Setelah makan pagi, kami berenang di hotel Sativa (Pacet). Hari ini mesti tidur agak awal, karena harus bangun tengah malem untuk berangkat ke Bromo. Hung, Lan, dan Stella nyampe Claket sekitar jam 7 malem sambil bawain makan malem kami.
Jum'at, 3 October 2008 Sekitar jam 12 tengah malem, kamipun berangkat menuju Gunung Bromo. Sengaja berangkat tengah malam, dengan perhitungan bisa sampai di Bromo sebelum matahari terbit.
Kami nyampe Ngadisari sekitar jam 3 pagi. Berhubung hari libur, maka semua jip sudah dibooking orang dan kami tidak kebagian. Terpaksa naik agak ke atas untuk dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa jam sebelum kami bisa melihat matahari terbit.
Setelah parkir dan siap2 untuk jalan, kami didekati salah satu penduduk lokal yang menawarkan jasanya untuk mengantar kami ke suatu tempat, dimana kami bisa melihat matahari terbit dan katanya pemandangan dari tempat itu juga cantik.
Dia minta 1 mobil bayar Rp. 100,000. Kami tawar 2 mobil Rp. 150,000 dan dia setuju. Kami dibawa ke bagian yang lebih atas lagi dan berhenti di suatu tempat, dimana katanya bisa liat matahari terbit. Dengan penuh harap dan doa (karena takut2 kalau ditipu dan dirampok, lha wong kami gak kenal daerah itu sama sekali...) kami menanti matahari terbit.
Ternyata benar.. dari tempat itu kami bisa melihat dengan jelas matahari yang muncul perlahan-lahan dari peraduannya. Dan juga ada dari tempat itu ada pemandangan cantik seperti di kahyangan (foto di atas), dimana kami bisa melihat gunung Batok dan gunung Bromo yang diselubungi dengan kabut... sangaatttt indah!!!
Setelah puas berfoto ria, kamipun turun lagi dengan tujuan ingin menuju ke lautan pasir untuk menuju ke gunung Bromonya. Dengan menyewa jip seharga Rp. 175,000 dengan syarat harus bisa diisi 7 orang dewasa dan 2 anak kecil (sesak banget pokoknya!!). Kamipun nyampe di lautan pasir yang berdebu dan panas... maklum sudah jam 9 pagi!
Kalau tidak mau jalan terlalu jauh di lautan pasir, bisa juga nyewa kuda, dengan harga yang bisa ditawar. Waktu sudah separuh jalan, dan karena sudah agak siang, kami cuman bayar Rp. 20,000 untuk sampai di tangga menuju ke kawah.
Setelah makan pagi, kami berenang di hotel Sativa (Pacet). Hari ini mesti tidur agak awal, karena harus bangun tengah malem untuk berangkat ke Bromo. Hung, Lan, dan Stella nyampe Claket sekitar jam 7 malem sambil bawain makan malem kami.
Jum'at, 3 October 2008 Sekitar jam 12 tengah malem, kamipun berangkat menuju Gunung Bromo. Sengaja berangkat tengah malam, dengan perhitungan bisa sampai di Bromo sebelum matahari terbit.
Kami nyampe Ngadisari sekitar jam 3 pagi. Berhubung hari libur, maka semua jip sudah dibooking orang dan kami tidak kebagian. Terpaksa naik agak ke atas untuk dilanjutkan dengan berjalan kaki beberapa jam sebelum kami bisa melihat matahari terbit.
Setelah parkir dan siap2 untuk jalan, kami didekati salah satu penduduk lokal yang menawarkan jasanya untuk mengantar kami ke suatu tempat, dimana kami bisa melihat matahari terbit dan katanya pemandangan dari tempat itu juga cantik.
Dia minta 1 mobil bayar Rp. 100,000. Kami tawar 2 mobil Rp. 150,000 dan dia setuju. Kami dibawa ke bagian yang lebih atas lagi dan berhenti di suatu tempat, dimana katanya bisa liat matahari terbit. Dengan penuh harap dan doa (karena takut2 kalau ditipu dan dirampok, lha wong kami gak kenal daerah itu sama sekali...) kami menanti matahari terbit.
Ternyata benar.. dari tempat itu kami bisa melihat dengan jelas matahari yang muncul perlahan-lahan dari peraduannya. Dan juga ada dari tempat itu ada pemandangan cantik seperti di kahyangan (foto di atas), dimana kami bisa melihat gunung Batok dan gunung Bromo yang diselubungi dengan kabut... sangaatttt indah!!!
Setelah puas berfoto ria, kamipun turun lagi dengan tujuan ingin menuju ke lautan pasir untuk menuju ke gunung Bromonya. Dengan menyewa jip seharga Rp. 175,000 dengan syarat harus bisa diisi 7 orang dewasa dan 2 anak kecil (sesak banget pokoknya!!). Kamipun nyampe di lautan pasir yang berdebu dan panas... maklum sudah jam 9 pagi!
Kalau tidak mau jalan terlalu jauh di lautan pasir, bisa juga nyewa kuda, dengan harga yang bisa ditawar. Waktu sudah separuh jalan, dan karena sudah agak siang, kami cuman bayar Rp. 20,000 untuk sampai di tangga menuju ke kawah.
Dengan menaiki tangga sejumlah sekitar 250 buah... sampailah kami di kawah gunung Bromo yang selalu mengeluarkan asap dengan bau belerang.
Pemandangan ke bawah sangat unique dan cantik.
Setelah makan siang di Rawon Nguling, kami balik ke Claket untuk nginep semalam lagi.
Foto2 lainnya bisa di lihat di sini, photo di Gunung Bromo.
2 comments:
asyik banget ya jalan2mu, Sus! Foto2nya cantik2 :)
0727jejenike air presto femme jaune Commencez à avis chaussure trail new balance vous prendre plus au sérieux. Une paire nike femme bleu ciel qui pourrait supporter l'examen du temps, nike air max lunar 90 marron exécuter dans une quantité basket new balance bleu marine homme significative, et ne vous coûtera probablement air jordan femme rose pas cher pas un bras aussi bien qu'une jambe.
Post a Comment