Kemarin sore nelpon rumah Petemon, nanyain Theo gimana.... kata Jing2 masih agak panas, dan takutnya kalo kena DB, karena di Indonesia sekarang lagi musim DB dimana-mana....
Ngecek2 blognya orang lain, nemu ramuan DB berikut ini (sumber aslinya dari Blognya Rovich yang berada di Pontianak....
http://mbarep.blogspot.com)
Ramuan Tradisionil Anti-DB
buat teman2 yang punya sodara, temen or sapa aja yang kena Demam Berdarah (DB) mungkin ramuan berikut bisa dijadiin alternatif.......selamat mencoba.
Tapi kalo bisa.....jangan sampai deh kena Demam Berdarah ya.....amiiinnnn.==============================
Adapun ramuan itu adalah :
1. Daun pepaya tua : 2 lembar
2. Kunyit : 3 - 4 buah
3. Temu ireng : 2 - 3 buah
4. Daun meniran : 3 - 4 pohon (banyak tumbuh ditempat yang lembab, daunnya mirip daun duri yang ketika tersentuh kemudian menutup, tapi dibalik daun itu ada bintik bintik sebesar menir (beras)
5. Garam secukupnya.
Dicuci bersih, di blender, berikan air segelas, diperas dan diminum setiap 4 jam sampai pulih. Ramuan ini tidak ada effek sampingan.
Fungsi masing masing ramuan:
1. Daun pepaya, untuk membunuh virus
2. Kunyit sebagai anti biotik
3. Temu ireng menyembuhkan luka lambung, sekaligus menaikkan nafsu makan
4. Daun meniran untuk menaikkan trombosit.
5. Garam untuk menaikkan tekanan darah.
*taken from
FT-UntanJuga, katanya kalo kena atau ada gejala DB, sebaiknya minum banyak air putih dan susu cap beruang (Bear Brand) untuk meningkatkan jumlah trombosit darah.
Berikut ini ada cuplikan dari blognya anakku yang mengupas segala masalah kesehatan anak ... http://anakkublog.blogspot.com tentang gejala dan apa aja mengenai DB --- Demam Berdarah!Gejala Demam Berdarah
Bila demam baru satu hari, demam berdarah memang sulit dibedakan dengan demam yang disebabkan penyakit lain seperti influenza, sakit tenggorokan, atau tipes karena gejalanya amat mirip.
WHO pada tahun 1997 telah membuat pedoman yang bisa membuat kita curiga adanya demam berdarah:
- Demam mendadak tinggi 2-7 hari
- Adanya gejala perdarahan, misalnya bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang meski kulit diregangkan, gusi berdarah, mimisan, dan tinja berdarah. Bintik-bintik merah di kulit bisa muncul sendiri atau dibuat muncul dengan uji bendung. Biasanya uji bendung dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang digembungkan di seputar lengan hingga pembuluh darah tertekan. Bila positif, akan muncul bintik-bintik merah.
- Ada pembesaran hati.
- Terjadi syok: denyut nadi lemah dan cepat, tekanan darah turun, anak gelisah, tangan dan kaki dingin.
Pemeriksaan laboratorium: trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan darah. Ditandai dengan trombosit kurang dari 100.000/µl dan hematokrit meningkat 20% lebih tinggi dari normal.Trombosit turun belum pasti demam berdarah.
Pemeriksaan Trombosit dan hematokrit merupakan tes awal sederhana yang bisa membuat kita curiga adanya demam berdarah. Trombosit adalah sejenis sel darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Jika nilainya turun, maka tubuh menjadi mudah berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, dan sebagainya. Jumlah trombosit yang normal adalah sekitar 150-200.000/ µl. Ingatlah bahwa trombosit yang turun bisa pula terjadi pada penyakit lain seperti campak, demam chikungunya, infeksi bakteri seperti tipes, dan lain-lain. Pada demam berdarah, trombosit baru turun setelah 2-4 hari. Bila demam baru satu hari sedangkan trombosit sudah turun, patut dicurigai apakah laboratoriumnya yang salah, orang tua salah menghitung hari demam, atau penyakit itu bukan DBD.
Hematokrit menunjukkan kadar sel darah merah dibandingkan jumlah cairan darah. Untuk anak Indonesia, nila Hematokrit yang normal adalah sekitar 37-43%. Pada DBD, hematokrit meningkat. Lha kita kan tidak tahu nilai hematokrit anak sebelum sakit? Untuk mudahnya, ambil saja patokan bahwa nilai hematokrit lebih dari 40% dianggap sebagai meningkat. Apalagi kalau lebih dari 43%. Mengapa hematokrit meningkat? Karena terjadi perembesan cairan ke luar dari pembuluh darah sehingga darah menjadi lebih kental. Hematokrit yang meningkat merupakan hal penting karena dapat membedakan DBD dengan infeksi virus yang lain.
Untuk lebih pastinya, demam berdarah memerlukan pemeriksaan yang lebih khusus seperti menemukan virus dengue, atau uji reaksi antibodi dan antigen.
Pemeriksaan darah terlalu dini tidak banyak gunanya
Pemeriksaan darah yang dilakukan terlalu dini (misalnya demam baru satu hari) belum bisa memperkirakan apakah benar anak terkena DBD, karena trombosit dan hematokrit masih normal. Bila demam telah berlangsung sekitar 3-4 hari, barulah hematokrit meningkat dan trombosit mulai menurun. Terkadang, pemeriksaan ditambah pula dengan tes Widal untuk menyingkirkan tipes (seperti yang ditawarkan berbagai paket laboratorium), padahal ini belum diperlukan sebelum 7 hari.
Masa kritisPrinsipnya, orang tua harus benar-benar menghitung hari, sejak kapan anaknya demam. Satu hari berarti satu hari penuh atau 24 jam setelah mulainya demam. Karena dengan begitu, bisa ditentukan kapan anak masuk dalam fase kritis yang merupakan momok mengerikan pada DBD. Pada DBD, demam biasanya akan turun setelah berlangsung 3-4 hari. Namun, justru pada saat demam turun anak dapat masuk ke masa kritis, atau sebaliknya sembuh tanpa komplikasi apapun.
Orang tua justru harus waspada pada saat demamnya turun. Pada anak yang masuk masa kritis, pada saat demam turun, ujung-ujung jari teraba dingin, denyut nadi kecil dan cepat serta tekanan darah menurun dan anak tampak lemas. Semua ini terjadi akibat cairan merembes ke luar dari pembuluh darah. Anak seolah-olah kekurangan cairan darah dan sirkulasi tubuh menjadi gagal berfungsi. Akhirnya anak mengalami syok. Tandanya, kulit teraba dingin terutama ujung jari dan kaki, biru di sekitar mulut, anak gelisah sekali dan lemas, nadinya lemah dan cepat bahkan bisa tidak teraba denyutnya.
Selain syok, dapat pula terjadi perdarahan. Yang paling sering adalah perdarahan saluran cerna, ditandai dengan buang air besar berdarah, akibat trombosit yang rendah ataupun karena syok yang berkelanjutan. Kedua keadaan ini memerlukan penanganan sangat serius dan intensif karena merupakan keadaan sangat gawat.
Namun, untungnya tidak semua anak yang terkena DBD akan mengalami hal yang seram tersebut. Sebagian besar anak akan cepat kembali normal dan sembuh seperti sedia kala setelah fase kritis ini lewat.
Apakah harus dirawat?
Penyebab demam kan belum tentu DBD? Jadi anak yang baru demam biasa selama 1 hari tidak perlu dirawat di rumah sakit. Tapi ada catatannya: Orang tua harus dapat memantau perkembangan penyakit anak di rumah dan kembali kontrol ke dokter. Di rumah, anak harus dipastikan minum banyak cairan dan dipantau suhunya setiap hari. Dokter seharusnya meminta orang tua untuk datang kembali kontrol setelah demam berlangsung 3 hari, dan melakukan pemeriksaan Hemoglobin, trombosit dan hematokrit setiap hari berikutnya. Bila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit (kurang atau sama dengan 100.000/µl) atau peningkatan hematokrit (lebih dari 40%), barulah anak harus masuk rumah sakit.
Apalagi kalau setelah 3 hari demam tidak turun juga atau muncul gejala demam berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, muntah, lemah, anak gelisah, jangan tawar lagi. Segera masuk rumah sakit.
Kapan anakku boleh pulang dari rumah sakit?
Perawatan demam berdarah tidak memerlukan waktu yang lama. Asalkan fase kritis sudah lewat, orang tua boleh lega. Umumnya, dokter memperbolehkan pulang bila anak sudah tak demam satu hari tanpa pertolongan obat, nafsu makannya membaik, anak tampak makin sehat, hematokrit membaik, trombosit lebih dari 50.000//µl. Dan bila anak mengalami syok, dokter akan memulangkannya tiga hari setelah masa syok lewat.
MITOS DAN FAKTA DBD
Demam plus perdarahan sama dengan DBD (salah) -- Diagnosis DBD perlu memperhatikan kriteria WHO yaitu: ada demam tinggi, ada perdarahan, ada pembesaran hati, dan perembesan cairan darah.
Bila uji bendung positif sudah pasti DBD (salah) -- Uji bendung bisa juga positif pada penyakit lain, bahkan pada anak yang tidak sakit sekalipun.
DBD merupakan penyakit yang hanya menyerang anak-anak (salah) -- Semua umur (bayi hingga orang tua) dapat terkena DBD
DBD hanya menyerang orang yang tinggal di perumahan kumuh atau sosial ekonomi rendah (salah) -- Semua orang dari kalangan mana pun bisa terkena DBD
Yang penting, kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan, jangan membiarkan air tergenang. Kalo menurut poster yang beredar di Singapore, gantilah air dalam pot tanaman tiap 2 hari sekali, tutup tempat2 yang bisa menampung air, buang sampah (seperti kaleng bekas, botol, ataupun wadah2 plastik) yang tidak terpakai dan yang terakhir jangan lupa berdoa.... semoga Tuhan menjaga dan melindungi kita semua, amin.