Upload day buku "Cooking with Love"

Sebagai ungkapan kasih dan persahabatan, juga untuk mengenang Bunda Inong yang telah berpulang 2 tahun yang lalu, terbitlah buku COOKING WITH LOVE yang merupakan hasil kerja keras grup WE R Mommies dan Dapur Bunda.

Buku ini merupakan hasil rangkuman dari resep, puisi dan juga kisah-kisah unik yang dialami dalam kehidupan sehari2 bersama suami dan kedua anaknya. Resep2 khas bunda Inong dalam buku ini sudah diuji coba oleh para sukarelawan sejak beberapa bulan yang lalu. Salut atas kerjakeras para penyusun sampai terbitnya buku ini.

Cooking with Love...... ah judul yang sangat indah.. semoga bisa menjadi inspirasi bagi semuanya. Ternyata untuk menghasilkan masakan yang lezat tidak hanya tergantung pada bahan, bumbu maupun cara memasaknya, tapi juga harus dilengkapi dengan CINTA.... Peluncuran buku ini direncanakan tgl 30 Agustus 2008 di Jakarta sekaligus menjadi ajang kopdar bagi warge We R Mommies dan Dapur Bunda.

Untuk yang belum sempat membeli bukunya, bisa lihat videonya click di Cooking with Love ini.

Berikut ini merupakan cuplikan kata pengantar yang ditulis oleh Bondan Winarno untuk Bunda Inong dalam “Cooking with Love”:

Semua JS-ers Memanggilnya Bunda. Di antara ribuan warga Komunitas Jalansutra – yaitu mereka yang tergabung dalam milis Jalansutra – muncul beberapa orang yang tampil memukau. Mereka-mereka yang menonjol ini adalah pribadi-pribadi unik yang dengan ciri dan cara masing-masing berhasil memenangi hati para warga lainnya.Ada seorang kapten penerbang yang tulisannya halus, lucu, dan akurat tentang makanan dan tempat makan yang “ditinjaunya”. Ada seorang profesional teknologi informasi yang sejak awal sudah ketahuan kepiawaiannya tentang wine. Ada seorang dokter yang tulisan perjalanannya memukau dan selalu rajin menjawab pertanyaan warga lainnya. Ada seorang “spesialis” LSM yang potret dan tulisannya tentang kuliner selalu ditunggu. Ada pula seorang chef yang ahli kopi. Dan ada banyak lagi “bintang-bintang” lain di galaksi Jalansutra. Bunda Inong Haris adalah salah satu dari mereka. “Bintang”-nya pelan-pelan bersinar. Dan seperti juga “bintang-bintang” yang lain, sinarnya redup menyejukkan, bukan sinar cemerlang yang menyilaukan pandangan. Ia termasuk salah seorang yang sangat aktif hadir dalam berbagai kumpulsutra (acara kumpul-kumpul warga Jalansutra). Ia selalu membawa keceriaan dalam setiap kumpulsutra yang ketika itu memang lebih sering kami selenggarakan. Begitu senangnya Bunda Inong Haris ber-kumpulsutra, sampai-sampai beberapa kali pula ia sendirilah yang memprakarsai acara-acara semacam itu. Ia juga aktif berbagi pengetahuan – khususnya dalam hal masak-memasak –di milis. Banyak warga Jalansutra yang kemudian juga bergabung dalam milis Dapur Bunda yang diasuhnya. Semua warga Jalansutra memanggilnya Bunda. Bahkan saya yang jauh lebih tua dari dia pun ikut-ikutan memanggilnya Bunda. Saya tidak pernah mengetahui nama lengkapnya sampai saat kematiannya di Singapura pada 1 September 2006 dinyatakan secara resmi. Ternyata dia bernama Anna Siti Herdiyanti. Saya pun baru mengetahui bahwa ia lulusan Arsitektur Trisakti. Entah kenapa, di Jalansutra ternyata memang agak banyak pribadi-pribadi berlatar belakang arsitektur berkumpul – termasuk saya sendiri. Bunda Inong Haris meninggal? Kami semua tersentak. Kami semua tidak percaya. Tetapi, kami semua kemudian menyadari bahwa kematian memang selalu datang seperti pencuri. Kami tepekur dengan khidmat. Kami kenang seorang teman yang begitu ceria dan begitu ingin berbagai keceriaan dengan semua orang. Barangkali benar apa yang selama ini dikatakan sebagai pemeo. Bahwa orang baik tempatnya di surga. Kami semua percaya bahwa di sanalah – di swargaloka nan indah – Bunda Inong Haris kini berada. Orang baik tidak pernah mati. Ia tetap bersemayam dalam hati orang-orang yang pernah disentuhnya dengan kebaikan.

Bondan Winarno

Kepala Suku Jalansutra

Program Upload Day "Cooking With Love" ini diselenggarakan oleh We R Mommies Indonesia - http://wrm-indonesia.org/" yang bekerja sama dengan Dapur Bunda.